Respirasi merupakan proses katabolisme
atau penguraian senyawa organik menjadi senyawa anorganik. Respirasi sebagai proses
oksidasi bahan organik yang terjadi didalam sel dan berlangsung secara aerobik
maupun anaerobik. (Lovelles, 1997). Proses
respirasi suatu organisme dipengaruhi oleh Substrat, temperatur, umur dan
tipe jaringan, oksigen, rangsangan mekanik, dan Luka.
Kuosien
respirasi merupakan angka
perbandingan antara volume CO2 yang dibebaskan dengan volume O2 yang diabsorbsi
secara simultan oleh jaringan dalam periode waktu, suhu dan tekanan tertentu.
Kuosien respirasi memberi petunjuk tentang jenis substrat yang dioksidasikan
dan jenis metabolisme yang sedang berlangsung. Nilai KR>1 menunjukkan sel yang kekurangan O2, terjadi
respirasi aerob yang dibantu oleh respirasi anaerob untuk menambah energi.
Sedangkan nilai KR<1
mengindikasikan bahwa sebagian/seluruh CO2 yang dihasilkan dalam
respirasi digunakan langsung oleh organisme tersebut seperti untuk fotosintesis.
Tumbuhan
muda akan memiliki nilai KR yang relatif lebih kecil daripada tumbuhan dewasa),
Jenis substrat ( bila karbohidrat yang dipergunakan oleh tanaman sebagai
substrat, maka KR=1. Pada jenis asam
organik lainnya seperti : Triolein, Tripalmitin serta Asam Oleat rasio, akan
menyebabkan rasio antara CO2 dan O2 menurun. Asam-asam
lain yaitu Asam Oksalat, Asam Malat, dan Asam Tartat mampu meningkatkan nilai
KR>1), Ketersediaan oksigen ( keterbatasan jumlah oksigen akan memicu reaksi
anaerob yang membuat nilai KR akan menjadi lebih besar )
Sumber:
Lovelles. A. R. 1997. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk daerah
Tropik. Jakarta:Gramedia.